Experiential Marketing: Pengalaman Pelanggan adalah Kunci!

Experiental Marketing

Para marketer harus terus berusaha menciptakan teknik marketing terbaik untuk pemasaran produk perusahaannya. Teknik yang tepat perlu dilakukan seiring semakin ketatnya persaingan dengan kompetitor bisnis. Salah satu teknik yang tepat dan bisa membuat brand Anda disukai pelanggan adalah experiential marketing.

Experiential marketing adalah strategi pemasaran yang sangat cocok Anda pertimbangkan jika ingin meningkatkan brand awareness, brand loyalty, hingga meningkatkan Customer Lifetime Value yang terus terbangun dari waktu ke waktu.

Lalu bagaimana caranya? Ikuti ulasan seputar experiential marketing berikut ini.

A. Apa Itu Experiential Marketing

Experiential marketing merupakan strategi pemasaran yang dilakukan perusahaan dengan cara menciptakan pengalaman untuk konsumen. Strategi pemasaran ini didasarkan pada sifat dua arah antara brand dan konsumen, di mana konsumen terlibat karena mereka bisa secara aktif berpartisipasi pada pengalaman yang Anda buat untuk mereka.

Experiential marketing memberi kesempatan konsumen terlibat dengan brand pada tingkat yang lebih dalam dengan mengomunikasikan ide dan emosi yang lebih kompleks dan memberikan konsumen kendali lebih besar atas pengalaman mereka dengan brand.

Baca juga: Produk atau Layanan Gak Laku-Laku, Siapa yang Salah?

Dengan keterlibatan konsumen memainkan peran dalam kesuksesan experiential marketing, maka jenis pemasaran ini juga kerap dikenal dengan sebutan engagement marketing. Adanya keterlibatan atau engagement tersebut bisa mengukur seberapa bermakna pengalaman yang dimiliki audiens atau konsumen terhadap suatu brand.

Engagement atau keterlibatan di sini dapat mencakup views dan likes di media sosial, hingga komentar, berbagi informasi, dan berkomunikasi langsung dengan brand.

Strategi ini membuat pelanggan mendapat pengalaman menggunakan suatu brand. Tujuan ini sesuai dengan asal kata ‘experiential’, yaitu experience atau pengalaman. Lewat strategi ini pelanggan akan merasakan pengalaman yang tidak terlupakan dengan brand.

Experiential marketing dapat diaplikasikan baik secara online maupun offline. Beberapa contohnya seperti acara demo produk, kontes, event apresiasi pelanggan, workshop, product testing, tur pabrik atau kantor pusat, hingga acara online seperti giveaway atau kontes online yang diintegrasikan dalam live event untuk para anggota komunitas. 

B. Keuntungan Experiential Marketing

Beberapa keuntungan bakal didapat dari experiential marketing, yaitu

  1. Terciptanya Hubungan Otentik dengan Pelanggan

Banyak pihak yang skeptis dengan brand. Ditambah lagi dengan adanya media sosial, brand dituntut semakin transparan dan bekerja keras untuk menarik perhatian orang dan menciptakan kecintaan mereka terhadap brand tersebut.

Lewat experiential marketing tujuan itu bisa diraih, dengan melakukan berbagai cara kreatif yang berbeda sehingga brand dapat benar-benar terhubung dengan pelanggan di dunia nyata. 

Dengan keterlibatan, interaksi dan pengalaman  pelanggan secara nyata, Anda dapat memulai percakapan antara brand  dan pelanggan. 

  1. Meningkatnya Brand Loyalty 

Experiential marketing memberi kesempatan konsumen untuk terhubung dengan brand pada tingkat yang lebih personal ketimbang metode pemasaran tradisional. Hubungan ini yang kemudian menciptakan brand loyalty terutama jika aktivasi dari experiential marketing dijalankan dengan benar.

  1. Mengetahui Data-data Terkait Pelanggan 

Strategi pemasaran experiential marketing memungkinkan Anda untuk mengumpulkan data-data penting mengenai konsumen yang berpartisipasi dalam pengalaman yang Anda ciptakan untuk kemudian digunakan dalam meningkatkan strategi bisnis.

  1. Dampak Sosial dan Word-of-Mouth

Experiential marketing berharga bagi brand bukan karena hubungan yang dapat dibangunnya dengan konsumen, namun juga karena potensi dampak sosial yang dapat tercipta.

Pada banyak kasus, konsumen yang benar-benar bersenang-senang di dalam event experiential marketing akan dengan sukarela membagikan pengalamannya tersebut dengan orang lain. Tentu kekuatan wordofmouth ini akan sangat bermanfaat bagi brand Anda.

Baca juga: 5 Kebiasaan yang Akan Membuat Brand Anda Lebih Sukses Dari Jeff Bezos

Sebuah riset menunjukkan bahwa rekomendasi word-of-mouth dapat mendorong 20 hingga 50 persen semua keputusan pembelian, di mana rekomendasi word-of-mouth dari experiential marketing mencakup 50 hingga 80 persen dari semua rekomendasi tersebut.

  1. Edukasi Mengenai Produk Anda

Salah satu tujuan pemasaran adalah mengedukasi konsumen tentang suatu produk. Edukasi ini hanya berhasil jika konsumen terlibat. Lewat experiential marketing Anda melekatkan brand dengan pengalaman yang menyenangkan, di mana pelanggan bisa memahami produk dengan lebih baik daripada hanya melihat iklan di TV saja.

C. Model Experiential Marketing

Terdapat sejumlah model experiential marketing, berikut diantaranya :

  1. Workshop

Workshop dan kelas adalah salah satu tipe experiential marketing yang paling umum. Kegiatan ini umumnya dilakukan secara tatap muka di suatu tempat. Perusahaan bisa membuka kelas atau workshop yang terkait dengan brand

Sebagai contoh, Anda memiliki brand florist. Anda bisa membuka workshop pembuatan bucket bunga. Dengan begitu, Anda bisa mendekatkan pelanggan pada brand. Anda juga bisa membuat kelas dan workshop online seperti webinar.

  1. Event Pop-up

Perusahaan juga bisa menggelar event pop-up untuk brand. Acara yang dimaksud bisa beragam, seperti instalasi seni, pertunjukan live, dan bazar. Pada dasarnya, tujuan dari event pop-up adalah menyempurnakan pengalaman sehari-hari pelanggan.

Biasanya, event pop-up akan berlangsung pada periode waktu yang singkat. Dengan demikian, pelanggan akan merasa harus mendatangi acara Anda sebelum periode tersebut selesai.

  1. Single-person Event

Experiential marketing tidak harus selalu soal jumlah pengunjung yang besar. Lebih dari itu, Anda harus bisa memastikan bahwa setiap orang mendapat pengalaman yang tidak terlupakan dari brand. Salah satu tipe experiential marketing yang bisa Anda lakukan adalah single-person event

Tips yang satu ini pernah dilakukan oleh Coca-Cola ketika bekerja sama dengan peluncuran film James Bond. Perusahaan minuman asal Amerika Serikat ini memberikan tantangan kepada pelanggan untuk mendatangi sebuah vending machine.

Dalam perjalanan pelanggan ke vending machine tersebut, mereka akan menemukan berbagai rintangan khas James Bond.

  1. Pameran Produk

Jika Anda memberikan sentuhan kreatif pada sebuah pameran produk, pelanggan akan mendapat pengalaman yang tidak terlupakan terkait brand. Anda bisa mengedukasi pelanggan tentang produk yang diluncurkan sekaligus memberikan kesan yang menarik pada mereka.

Pasalnya, 65% pelanggan setuju bahwa pameran bisa membuat mereka mengerti tentang produk yang ditawarkan daripada jenis marketing lainnya.

Baca juga: Offline Marketing vs Online Marketing Keywords, Pilih Mana?(Opens in a new browser tab)

Demikian penjelasan seputar experiential marketing. Dengan jenis marketing yang satu ini, pelanggan bisa merasakan langsung produk atau jasa yang perusahaan tawarkan. Experiential marketing tidak selalu harus melibatkan produk, karena itu ketika ingin menerapkan strategi pemasaran ini Anda dapat mengembangkan kreativitas seluas mungkin agar hasil yang diinginkan berdampak baik bagi brand dan pelanggan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.