The Power of Storytelling: Strategi yang Memikat Sisi Emosional Audiens

The Power of Storytelling: Strategi yang Memikat Sisi Emosional Audiens

Pernahkah anda terpikir oleh anda bahwa sebuah iklan kebanyakan memiliki makna dan arteri dalam setiap cuplikannya. Beberapa cuplikan juga terkadang berisi rangkaian cerita yang disampaikan secara tersirat maupun secara gamblang. Cerita inilah yang kemudian akan memunculkan rasa penasaran dan memikat perhatian para penonton. Lalu, apa nama strategi ini sebenarnya? Jawabannya adalah storytelling. Storytelling merupakan cara pebisnis untuk menawarkan produk mereka dengan mengangkat topik-topik kehidupan yang bersifat fakta sehingga dapat memunculkan trust terhadap konsumen yang menyaksikannya. Merujuk pada HubSpot, storytelling adalah proses penyatuan informasi dan narasi atau yang akan disampaikan dalam bentuk komunikasi, pesan atau informasi yang mudah dimengerti oleh khalayak. Beberapa cerita bersifat faktual, ada pula yang dibumbui atau diimprovisasi agar audiens lebih tertarik dan agar informasi dapat lebih mudah dipahami. 

Dalam dunia bisnis, storytelling dilakukan dengan cara menyesuaikan keluhan, kebutuhan, dan minat target pasar dengan keunggulan produk yang ditawarkan. Dengan kata lain, storytelling juga dilakukan agar konsumen merasa ‘di mengerti’ akan kondisi dan keadaan yang dihadapi lalu ditanggulangi melalui produk-produk yang ditawarkan oleh si penjual sehingga si konsumen ini akan merasa bahwa ia benar-benar membutuhkan produk tersebut. Beragam keuntungan akan langsung dirasakan oleh para pebisnis dengan menerapkan strategi storytelling ini.

Manfaat strategi storytelling

 

The Power of Storytelling: Strategi yang Memikat Sisi Emosional Audiens

 

1. Sebagai bentuk trigger emosional bagi para konsumen.

Cara terbaik untuk mencapai titik lemah manusia adalah dengan cara menggerakkan emosionalnya. Begitu juga dalam berbisnis. Marketing strategi dengan cara storytelling merupakan langkah paling tepat untuk membentuk ikatan emosional antara pembeli dan penjual. Metode penyajian kisah-kisah nyata yang membangkitkan perasaan dan emosi akan memunculkan trigger sehingga konsumen bisa yakin dengan produk Anda.

2. Mempertahankan loyalitas klien.

Brand manapun didunia ini pasti akan terus memiliki pesaing yang dapat beradaptasi dengan zaman, sehingga brand-brand lama kemungkinan akan terlupakan. Namun, dengan metode marketing storytelling, pebisnis akan memberikan ‘kesan’ atau ‘impression’ terhadap klien, jika kesan ini merupakan kesan yang baik, mereka dapat dengan mudah mengingat produk Anda dan akan terus menjadi pelanggan yang loyal dalam menggunakan produk Anda.

3. Menjangkau target pasar yang luas.

Strategi storytelling merupakan yang terbaik untuk mengubah suatu konsep abstrak menjadi bermakna, membantu menghubungkan orang dan ide, menginspirasi imajinasi dan memotivasi tindakan, serta pesan yang disampaikan bisa lebih cepat dan konsumen dapat lebih terjangkau. Sehingga, teknik business storytelling yang baik dalam mempresentasikan perusahaan atau produk Anda dapat dijangkau bagi banyak orang.

Baca juga:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.